Bahagia itu sederhana.
Sesederhana saat kau menungguku di pintu rumah tatkala pulang kerja, lalu kau menyambutku dengan senyuman hangat serta pelukan mesra. Lalu kau berikan ekspresi gembira saat aku membawakanmu jajanan yang kau suka.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana saat kau membangunkanku setiap pagi untuk segera menunaikan shalat subuh, namun sering aku susah dibangunkan karena masih ngantuk.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana saat kita belanja perabotan dan kebutuhan bulanan sambil membayangkan suasana rumah impian kita.
Bahagia itu sesederhana.
Sesederhana nasi yang baru saja kau tanak tadi pagi. Nasi pertama yang kau tanak dengan tanganmu sendiri.
Bahagia itu sederhana.
Sesederhana masakan nasi gila yang pagi ini kau masak. Masakan pertama yang kau masak sendiri. Dan rasanya sunguh enak sekali. (more…)