Saya percaya setiap orang punya preferensi atau kecenderungan dalam mengambil suatu tindakan. Preferensi timbul karena kesamaan dari hal-hal yang diyakini atau disenangi dari masing-masing orang. Contoh yang paling sederhana saja, misal dalam sebuah pekan pertandingan, Liverpool dan Chelsea sama-sama menang, namun berhubung saya seorang Kopites ya saya akan lebih cenderung membagikan berita tentang kemenangan Liverpool, daripada kemenangan Chelsea.
Dalam tingkatan yang lebih tinggi, preferensi ini bisa tidak lagi bersumber dari kesenangan atau kesamaan pribadi saja, namun bisa bersumber dari keyakinan. Mana yang diyakini lebih benar. Dan ini sudah masuk ke ranah pribadi, tidak bisa dipaksakan, Mau seribu orang bilang keyakinan saya salah, tapi kalau saya menganggap bahwa itu yang paling benar ya saya akan tetap berpegang pada keyakinan saya. Sekali lagi, tidak bisa dipaksakan.
Sama halnya dengan topik dan berita yang saat ini sedang begitu hangat dan gencar diberitakan. Masalah agresi dan penyerangan yang dilakukan di penduduk kota Aleppo, Syria. Kita bisa melihat sendiri video-video yang berseliwean di dunia maya, memperlihatkan betapa ngerinya suasana kota yang luluh lantak dihujam bom dan ledakan. Kita menyaksikan orang-orang tua, wanita, dan anak kecil diberondong tembakan. (more…)